Kamis, 31 Oktober 2013

KEPO SEKALI^^






SPEECHLESS

Speechless


I can't believe what you said to me
Last night we were alone
You threw your hands up
Baby, you gave up, you gave up
I can't believe how you looked at me
With your James Dean glossy eyes
In your tight jeans with your long hair
And your cigarette stained lies
Could we fix you if you broke?
And is your punch line just a joke?
I'll never talk again, oh boy, you've left me speechless
You've left me speechless, so speechless
And I'll never love again, oh boy, you've left me speechless
You've left me speechless, so speechless
I can't believe how you slurred at me
With your half wired broken jaw
You popped my heart, seams
On my bubble dreams, bubble dreams
I can't believe how you looked at me
With your Johnnie Walker eyes
He's gonna get you and after he's through
There's gonna be no love left to rye
And I know that it's complicated
But I'm a loser in love, so baby
Raise a glass to mend all the broken hearts
Of all my wrecked up friends
I'll never talk again, oh boy, you've left me speechless
You've left me speechless so speechless
And I'll never love again, oh friend, you've left me speechless
You've left me speechless, so speechless
How? How? How?
How? How? How?
And after all the drinks and bars that we've been to
Would you give it all up? Could I give it all up for you?
And after all the boys and the girls that we've been through
Would you give it all up? Could you give it all up if I promise boy to you?
That I'll never talk again and I'll never love again
I'll never write a song, won't even sing along
I'll never love again, so speechless
You left me speechless, so speechless
Will you ever talk again?
Oh boy, why you so speechless?
You've left me speechless, so speechless
Some men may follow me
But you choose any girl but me
Why you so speechless? Oh, oh

Lirik Lagu Ungu - Luka Disini

Ungu - Luka Disini

Dulu pernah ada cinta
Dulu pernah ada sayang
Namun kini tiada lagi perasaan seperti dulu
Kini tiada lagi kisah
Cinta ku telah musnah sudah
Hancur hati ku, telah kau sakiti perasaan ku
sumber www.rizkyonline.com
**
Biarkan ku pergi..
Jangan kau tanyakan lagi..
Ku yakin ini yang terbaik untuk kau dan diri ku
Biarkan berlalu,rasa cinta ini di hati..
Ku tak bisa untuk menahan, aku luka di sini

Lirik Lagu Taylor Swift - You Belong with Me


Taylor Swift – You Belong with Me You’re on the phone
With your girlfriend
She’s upset
She’s going off about
Something that you said
She doesn’t get your humor
Like I do
I’m in my room
It’s a typical tuesday night
I’m listening to the kind of music
She doesn’t like
She’ll never know your story
Like I do
But she wears short skirts
I wear t-shirts
She’s cheer captain
And i’m on the bleachers
Dreaming about the day
When you wake up and find
That what you’re looking for
Has been here the whole time
If you could see
That i’m the one
Who understands you
Been here all along
So why can’t you
See you belong with me
You belong with me.
Walking the streets
With you and your worn out jeans
I can’t help thinking
This is how it ought to be
Laughing on a park bench
Thinking to myself
Hey, isn’t this easy?
And you’ve got a smile
That could light up this whole town
I haven’t seen it in awhile
Since she brought you down
You say you’re fine
I know you better than that
Hey whatchu doing
With a girl like that
sumber www.rizkyonline.com
She wears high heels
I wear sneakers
She’s cheer captain
I’m on the bleachers
Dreaming about the day
When you wake up and find
That what you’re looking for
Has been here the whole time
If you could see
That i’m the one
Who understands you
Been here all along
So why can’t you
See you belong with me
Standing by and
Waiting at your backdoor
All this time
How could you not know
Baby
You belong with me
You belong with me.
[Instrumental]
Oh, I remember
You driving to my house
In the middle of the night
I’m the one who makes you laugh
When you know you’re about to cry
And I know your favorite songs
And you tell me about your dreams
Think I know where you belong
Think I know it’s with me
Can’t you see
That i’m the one
Who understands
Been here all along
So why can’t you see?
You belong with me.
Have you ever thought
Just maybe
You belong with me?

Senin, 28 Oktober 2013

MABESFANSAA






ANTARA AKU KAMU DAN DIA



ANTARA AKU KAMU DAN DIA
      Kenalin aku Nanda Aurelia biasanya di panggil Nanda. Aku sekolah di SMP Negeri 1 Purwokerto. Bagas Permana adalah pacarku. Dia juga bersekolah sma denganku. Ricky Yoga adalah salah satu temanku tapi aku nggak deket sama dia. Dany Febriyanto adalah orang yang ngga aku kenal tapi dia berusaha untuk merusak hubungan aku dengan Bagas. Malam ini aku duduk sendiri ngadep hp nunggu sms dari Bagas. Dan ngga lama kemudian do’aku terkabul, dia sms aku. Rasanya bahagia banget tapi saat aku baca sms itu rasanya sakit banget.
Bagas :
      “Kamu pacarnya Yoga ya?”
Itu adalah sms dari Bagas yang membuat hatiku hancur. Aku bingung dengan tuduhan itu, kenapa dia bisa tanya kaya gitu. Padahal udah jelas aku adalah pacarnya sendiri.
Nanda :
      “Maksud kamu apa sih? Aku ngga ngerti?”
Bagas :
      “Ya kan, kamu pacar Yoga yah?”
Nanda :
      “DEMI ALLOH aku bukan pacar Yoga”
Bagas :
      “Aku juga kata Dany”
Nanda :
      “Terus kamu percaya sama Dany?”
Bagas :
      “Lumayan si”
Rasanya itu sakit banget saat dia lebih percaya sama orang lain dibanding pacar sendiri. Aku berusaha keras untuk menjelaskan semua itu. Walau sakit tapi aku harus pertahanin semua itu.
Nanda :
      “Oh gitu, kamu lebih percaya Dany dari pada aku?”
Bagas :
      “Iyaa lumayan, soalnya Dany bilang kaya gitu sama aku.”
Nanda :
      “Okeh kalo gitu, emang ada BUKTINYA!
Bagas :
      “Emang ngga ada bukti”
Nanda :
      “Kalo ngga ada bukti ya udah. Aku sama Yoga Cuma temen biasa”
Bagas :
      “oh ya sykur kalo Cuma temen ! Ya udah aku minta maaf ya”
Nanda :
       “Emang udah aku maafin. Tapi rasa sakitnya masih ada.”
Bagas :
      “iyaa makasih. Lah terus gimana?”
Nanda :
      “Udah lah udah tak lupain semuanya”

      Itulah usahaku untuk mempertahankan semuanya. Walau rasa sakit itu masih ada tapi aku udah lupain semua yang terjadi malam ini, anggap aja ini ngga pernah terjadi. Rasa sakit itu udah ku rubah menjadi rasa bahagiaJ.
      Keesokan harinya aku bertemu dengan Yoga di tangga sebelah wc guru. Aku duduk ditangga bersama sahabatku. Kami pun membicarakan apa yang terjadi tadi malam.
      Yoga  : “Gimana hubungan kamu sama Bagas?”
      Nanda : “Ngga tau, nggantung banget L
      Yoga  : “Yaudah lah nanti aku aja  yang jelasin sama Bagas”
      Nanda : “Oke (y), makasih ya J
      Yoga  :“Iya.Eh bukannya aku mau ngancurin hubungan kalian yaa,                  soalnya kemarin temenku liat Bagas lagi di rumahnya Dania.”
      Nanda :“HAH?”
      Saat itu juga aku tertunduk lesu, seakan semua itu hanyalah mimpi. Tapi itu kenyataan,jadi aku harus lewati semua itu. Perlahan air mataku mulai menetes membasahi pipi ku ini. Semua sahabatku pun tak percaya itu semua. Mereka semua hanya bisa memberi semangat padaku agar bisa sabar menghadapi itu semua.
      Hana  : “Beneran ngga?”
      Yoga  : “Iyaa, kemarin temenku yang liat kejadian itu.”
      Tami  : “Sabar ya Nanda J
      Nanda : “Iyaa, makasih semuanya J
      Yoga  : “Iyaa udah ya aku masuk kelas dulu”
      Putri : “Iyaa”
      Aku tetep ngga percaya tentang semua yang terjadi saat ini. Hati ini terasa sakit ketika mendengar kata-kata itu. Aku kecewa sama Bagas karena dia udah buat hatiku ini terluka. Aku masih tertunduk lesu di salah satu anak tangga. Semua sahabatku mencoba untuk menenangkan ku dan memberi motifasi padaku. Untung aku memiliki sahabat yang sangat baik seperti mereka J.
      Hana  : “Udah lah, sekarang kamu harus bisa percaya itu. Dan kamu                nanti harus temui Bagas setelah pulang sekolah”
      Nanda : “ Iyaa deh, tapi kamu harus temenin aku yaa J.
      Hana  : “Oke J.”
      Aku pun langsung mengirim sms pada Bagas agar dia ngga pulang dulu. Setelah itu kami masuk kelas masing-masing karena bel masuk sudah  berbunyi. Tak terasa sudah dua jam kami mulai pelajaran akhirnya bel pulang pun berbunyi. Aku dan keempat sahabatku yaitu Hana, Rina, Putri, dan Tami duduk didepan kelas yang berada di lantai dasar. Lalu pergi untuk menemui Bagas disalah satu depan kelas yang berada di pojok. Hana pun langsung menyuruh Bagas supaya membicarakan hal itu di dalam kelas.
      Bagas : “Iya kenapa?”
      Nanda : “Maksud kamu apa si?”
      Bagas : “Bukan apa-apa, itu aku tau dari Dany”
      Nanda : “Terus kamu percaya gitu aja sama Dany? Kalo kamu tau Dany               itu PHO!”
      Bagas : “Yaaa, aku udah percaya sama kamu. Aku minta maaf ya J
      Nanda : “....”
      Bagas : “Gimana mau maafin ngga?”
      Nanda : “Iyaa deh”
      Bagas : “Beneran mau maafin aku? Makasih iyaa”
      Nanda : “Iyaa, sama-sama. Oh ya kamu kenal Dania?”
      Bagas : “ Kenal. Kenapa? Dia sodaraku.
      Nanda : (pergi begitu saja dengan kesal meninggalkan Bagas)
      Bagas : “Kenapa lagi? Tuh kan marah lagi.”
      Aku meninggalkan Bagas dengan kesal karena aku memiliki alasan tertentu. Dan aku ngga mau tau jika dia itu bohong padaku tentang semua itu. Lalu aku duduk di depan kelas dan tak terasa air mata ini tak bisa berhenti keluar dari mataku. Keempat sahabatku tidak terima dengan semua itu. Mereka pun menemui Bagas yang saat itu berada di dalam kelas.
      Putri : “Maksud kamu apa si? Udah bikin Nanda nangis kaya gitu?”
      Bagas : “Engga kok.”
      Putri : “Terus kenapa kamu kemarin ada di rumah Dania?”
      Bagas : “Engga gitu, aku Cuma pengin tau dimana rumah Dania.”
      Hana  : “Lah tadi katanya sodara? Tapi kok ngga tau rumahnya. Lah                kamu tau sodara dari siapa?”
      Bagas : “Dari temenku.”
      Putri : “HAHAHAA alasannya lucu banget!” (pergi meninggalkan Bagas)
      Hana  : “Emang dia siapa kamu?”
      Bagas : “Adek sepupu, bisa jadi.”
     
      Hana, Tami, dan Rina pun mulai kesal dengan jawaban yang ngga masuk akal itu. Mereka tetap bertanya tentang Dania pada Bagas. Tiba-tiba Hana memanggil Putri dan menyuruhnya meninggalkan ku. Ternyata dibelakangku udah ada Bagas.
      Bagas : “Kamu maunya sekarang gimana?”
      Nanda : “. . . “
      Bagas : “Ayo jawab mau kamu sekarang gimana?”
      Nanda : “Maksudnya mau aku gimana apa?”
      Bagas : “Iya sekarang hubungan kita gimana mau lanjut apa . . . stop             disini?”
      Saat ku dengar kata-kata itu jleeb . . . hatiku terasa sangat sesak dan tiba- tiba air mataku mulai jatuh.Mulut ini  tal bisa berkata apa-apa lagi selain diam dan diam.
      Nanda : “. . .”
      Bagas : “Gimana? Ayo jawab udah mau hujan nih.
      Nanda : “Oke tadi kamu bilang mau aku apa? Sekarang aku tanya mau                kamu apa?”
      Bagas : “iyaa aku mau kalo lanjut yaa ayo.”
      Nanda : “Kalo itu mau kamu. Aku mau lanjut kalo kamu bisa ngerubah               sikap kamu ke aku. Tapi kalo ngga bisa ya udah lah terserah                 kamu.”
      Bagas : “Oke aku akan berusaha ngerubah sikap aku.”
      Nanda : “Iya’”
      Bagas : “Berarti sekarang kita lanjut lagi?”
      Nanda : “Iyaa”
      Bagas : “Oke, nanti aku sms kamu ya”
      Nanda : “Iya okeh”
      Lalu kami pun segera pulang karena air hujan mulai turun secara perlahan. Aku dan Bagas pun bisa seperti biasa lagi. Semoga itu bisa bertahan selamanya, dan itu adalah harapan kecilku saat ini. Tapi semua itu tidak berjalan lama, cinta kita pun kandas di tengah jalan dan kami memutuskan untuk berhenti disini. Dan hati kecil ini tidak bisa lagi merasakan kasih sayang yang selama ini hadir di kehidupanku. Cinta tak mampu mengalahkan apapun yang ada. Ternyata selama ini Bagas lah yang mempunyai hubungan dengan Dania. Dan ini adalah kata-kata yang bisa aku ucapkan untukmu.
“UNTUK KAMU YANG KU MAKSUD, MAKASIH UDAH NGUKIR NAMAMU DIHATIKU, MAKASIH UDAH BUAT CERITA INDAH DALAM BINGKAI KEHIDUPANKU. MAKASIH JUGA UDAH BIKIN GORESAN LUKA DIHATIKU. I’LL MISS YOU. GOODBYE”














By    : YUGI MAHESWARI E.S. N
          

Kamis, 24 Oktober 2013



 KENANGAN TERINDAH
Selvi memandang dari jendela kamar dan melamun berharap pelangi muncul setelah hujan lebat. Dari arah jendela Selvi melihat seorang pria berteduh di depan rumahnya. Ia masih memperhatikan pria itu dengan sebuah tas gitar yang ia lindungi lebih berharga darinya. Akhirnya hatinya ibah dan keluar dari rumah dengan sebuah payung. Ia mendekati pria itu dan membuka pintu gerbang. “Masuk yuk, daripada kehujanan.” tawar Selvi. “Yakin ga’ papa!!” ujar pria itu sopan. “Serius. Di rumah ini aku tinggal sendiri. Ayo!!!”. Pria itu memarkirkan motornya di halaman rumah Selvi yang sederhana. Kemudian Selvi mengajaknya duduk teras rumahnya. Selvi mengambilkan sebuah handuk kering untuk mengeringkan sisa-sisa hujan untuk pria itu.

Namun pria itu lebih memilih membersihkan gitarnya daripada dirinya. Selvi hanya tersenyum memperhatikan tingkah pria berkulit putih dan bermata sipit tersebut. “Kok gitarnya dulu yang di keringkan. Bukannya kamu??” “Iya ga’ papa. Ini nyawa pertamaku. Jadi penting juga!” “Emang gitar itu buat apa??” “Saya Thomas. Saya seorang gitaris band amatiran namanya Superband.” “Wah pantesan. Dengar-dengar seorang pemusik menganggap alat musik sebagai nyawanya. Aku pikir tadinya cuma rumor dan ternyata benar!” “Hehe. Gitulah. .. Emang kamu bisa main alat musik juga?” “Hm..” Selvi terdiam menatap gitar pria tersebut. “Sedikit bisa main piano, dulu sempat les tapi sekarang udah bodoh kali, tapi kalau gitar emang ga’ bisa. Pengen belajar tapi ga’ ada waktu, sibuk untuk kuliah.” “Oo gitu… Emangnya kamu kuliah dimana?” “STIKOM dekat sini. Bukan asli dari kota ini. Rumah ini kontrak, Jangan heran kalau aku tinggal sendiri di rumah ini!” “Hahaha,, gitu…!”

Selvi menawarkan secangkir teh hangat kepada pria itu. Thomas tersanjung dengan kebaikan gadis itu. Hujan mulai reda. Thomas segera ke café tempat ia bekerja dan pamit kepada Selvi. Selvi senang berkenalan dengan pria itu. “Terima kasih tempat buat aku berteduh, jasa kamu pasti aku balas kelak” “Idih… Pemusik emang romantis kata-katanya. Hmm… bagaimana kalau kamu ajarin aku main gitar!!” “Benar… dengan senang hati aku mau ajarin kamu. Kalau aku sempat pasti aku ajarin kamu.” “Baiklah kalau begitu!”. Perkenalan itu menjadi awal kedekatan mereka.

Thomas benar-benar menemui Selvi untuk mengajarkan Selvi bermain gitar dari nol hingga mulai menarik petikan nada dari gitar klasik yang dipinjamkan oleh Thomas. Selvi mulai menyukai musik sejak itu. Ia selalu menantikan guru les gitar barunya tersebut setiap kesempatan waktu yang ada. Setelah latihan beberapa kali, Thomas juga melihat sebuah potensi besar dari suara yang dimiliki oleh Selvi. Kebetulan vocalis di bandnya memutuskan mundur untuk mencari peluang kerja yang lebih baik. Selvi sempat ragu. Namun karena dorongan yang diberikan Thomas membuat ia berani menyatakan dirinya bersedia. Ternyata, pilihan Thomas kepada Selvi tidak salah. Band mereka mulai banyak menarik minat café-café untuk memberikan porsi konser kepada mereka.

Selvi mulai giat menjadi vocalis dan membuat kuliahnya terbengkalai. Ada hal lain yang ia sembunyikan dalam kebersamaan bandnya. Ia mulai jatuh cinta pada Thomas. Namun Thomas selalu menegaskan kepada seluruh tim untuk menggapai cita-cita mereka dahulu menjadi band sukses ketimpang mengurusi urusan pribadi mereka termasuk cinta. Kebesaran nama band mereka belum cukup untuk membuat band tersebut masuk dalam dapur rekaman. Beberapa kali di tolak oleh pengusaha rekaman da membuat Thomas putus asa. Disaat itulah Selvi selalu memberi dorongan. Cinta antara mereka tak dapat disembunyikan. Sejak itu mereka menjadi sepasang kekasih. Seiring mimpi mereka menjadi band sukses, diikuti kisah cinta mereka yang begitu indah. Mereka mengubah nama bandnya menjadi APPLE. Dengan tambahan dua orang yang awalnya hanya bertiga. Kini mereka berjumlah lima orang termasuk Selvi, Thomas, Gerry, Nita dan Hendra. Dua anggota baru adalah dua bersaudara Nita dan Hendra yang mempunyai kemampuan biola (Nita) dan piano (Hendra). Mereka menginginkan band mereka sukses dan saat itu juga ada audisi konser di kota mereka.

Gerry dan Thomas adalah sahabat dekat yang selalu bersama sejak kecil. Namun Gerry memiliki kebiasaan buruk sehingga memiliki beberapa musuh yang selalu datang untuk mengajaknya berkelahi. Ketika itu Gerri berdebat dengan salah satu anggota band yang terlihat iri dengan kesuksesan band Apple.

Selvi mulai mahir menciptakan lagu dengan gitar. Ia mulai sering bolos kuliah. Ia rela melakukan semua itu demi cita-cita dan mimpinya bersama sang kekasih. Hubungan mereka begitu dekat dan sulit untuk dipisahkan.

Band merekan tiba untuk melakukan audisi dan lolos ke final yang bersaing dengan band yang saat itu membuat keributan dengan Gerry. Mereka telah siap di hari final dan saat itu Selvi sedang ujian di kuliahnya. Ia memutuskan berangkat sendiri dengan taksi menuju tempat audisi setelah ujian usai. Sedangkan Thomas dan Gerry pergi bersama begitu juga Nita dan Hendra. Sesampai disana Selvi, Nita dan Hendra menunggu Thomas dan Gerry. Sedangkan band mereka sebentar lagi audisi. Selvi menghubungi Thomas dan Gerry namun tak dapat di hubungi. Mereka mulai cemas dan akhirnya Gerri menghubungi Selvi. Gerry mengatakan kalau mereka ada suatu urusan dan menyuruh Selvi untuk melakukan audisinya bertiga. Sekarang mereka bertiga berjuang untuk band mereka.

Audisi berakhir dan Selvi membawa keberhasilan. Selvi menghubungi Gerry. “Gerry, kita juara. Kita bisa jadi band dapur rekaman.” “Selamat ya. Sel, Thomas kritis. Dia dirawat di rumah sakit. Ayo, cepatan ke sini.” “Kamu ga’ bercandakan Ger?” “Ngga’, cepatan kesini.” Selvi mulai cemas dan gelisah. Sesampai di rumah sakit ia menemui Gerry dengan luka di kepalanya. Di UGD dia melihat Thomas terbaring dengan alat bantu pernafasan. Ia menerobos ruang itu dan berteriak keras. Suster dan dokter memisahkan gadis itu. Selvi bertanya kepada Gerry. “Kenapa bisa begini?” “Maafkan aku Sel. Ini salah aku. Andai aku tidak buat keributan, dia tak akan seperti ini. Dia tertusuk pisau saat dia menolong aku dari perkelahian itu.” Kemudian dokter keluar dari ruang UGD dan mengatakan pasien telah meninggal. Selvi menerobos pintu UGD dan berteriak sekeras-kerasnya. “Thom, jangan tinggalkan aku.”

Cinta mereka berakhir sebagai kenangan. Selvi tak bisa melupakan kenangan mereka berdua. Ia melihat gitar yang diberikan Thomas sebagai bagian hidup Thomas yang tersisa. Selvi memetik gitar dan akhirnya menciptakan sebuah lagu yang indah. Kemudian Selvi mempunyai semangat untuk bernyanyi. Saat itu band mereka menyanyikan lagu yang dibuat Selvi. Selvi mulai membuka kata-kata terakhirnya, “Lagu ini aku persembahkan untuk orang yang ku cintai yang telah pergi untuk selamanya.” Seorang pengusaha jatuh cinta pada lagu itu dan membuat band mereka sukses. Usai konser Selvi pulang karena kelelahan. Saat teman-temannya datang ke rumah Selvi mereka menemui Selvi dengan tetesan darah dan selembar lirik lagu untuk persembahan terakhir hidupnya. Lagu tersebut kemudian sukses dan menyisakan pilu yang amat dalam.