ANTARA AKU KAMU DAN DIA
Kenalin aku Nanda Aurelia biasanya di panggil Nanda. Aku
sekolah di SMP Negeri 1 Purwokerto. Bagas Permana adalah pacarku. Dia juga
bersekolah sma denganku. Ricky Yoga adalah salah satu temanku tapi aku nggak
deket sama dia. Dany Febriyanto adalah orang yang ngga aku kenal tapi dia
berusaha untuk merusak hubungan aku dengan Bagas. Malam ini aku duduk sendiri
ngadep hp nunggu sms dari Bagas. Dan ngga lama kemudian do’aku terkabul, dia
sms aku. Rasanya bahagia banget tapi saat aku baca sms itu rasanya sakit
banget.
Bagas :
“Kamu pacarnya Yoga ya?”
Itu adalah sms dari Bagas yang
membuat hatiku hancur. Aku bingung dengan tuduhan itu, kenapa dia bisa tanya
kaya gitu. Padahal udah jelas aku adalah pacarnya sendiri.
Nanda :
“Maksud kamu apa sih? Aku ngga
ngerti?”
Bagas :
“Ya kan, kamu pacar Yoga yah?”
Nanda :
“DEMI ALLOH aku bukan pacar Yoga”
Bagas :
“Aku juga kata Dany”
Nanda :
“Terus kamu percaya sama Dany?”
Bagas :
“Lumayan si”
Rasanya itu sakit banget saat
dia lebih percaya sama orang lain dibanding pacar sendiri. Aku berusaha keras
untuk menjelaskan semua itu. Walau sakit tapi aku harus pertahanin semua itu.
Nanda :
“Oh gitu, kamu lebih percaya Dany dari pada aku?”
Bagas :
“Iyaa lumayan, soalnya Dany bilang kaya gitu sama aku.”
Nanda :
“Okeh kalo gitu, emang ada BUKTINYA!
Bagas :
“Emang ngga ada bukti”
Nanda :
“Kalo ngga ada bukti ya udah. Aku
sama Yoga Cuma temen biasa”
Bagas :
“oh ya sykur kalo Cuma temen ! Ya
udah aku minta maaf ya”
Nanda :
“Emang udah aku maafin. Tapi rasa sakitnya
masih ada.”
Bagas :
“iyaa makasih. Lah terus gimana?”
Nanda :
“Udah lah udah tak lupain semuanya”
Itulah usahaku untuk mempertahankan semuanya. Walau rasa sakit
itu masih ada tapi aku udah lupain semua yang terjadi malam ini, anggap aja ini
ngga pernah terjadi. Rasa sakit itu udah ku rubah menjadi rasa bahagiaJ.
Keesokan harinya aku bertemu dengan
Yoga di tangga sebelah wc guru. Aku duduk ditangga bersama sahabatku. Kami pun
membicarakan apa yang terjadi tadi malam.
Yoga : “Gimana hubungan
kamu sama Bagas?”
Nanda : “Ngga tau,
nggantung banget L”
Yoga : “Yaudah lah nanti
aku aja yang jelasin sama Bagas”
Nanda : “Oke (y), makasih
ya J”
Yoga :“Iya.Eh bukannya
aku mau ngancurin hubungan kalian yaa, soalnya kemarin temenku liat Bagas lagi di
rumahnya Dania.”
Nanda :“HAH?”
Saat itu juga aku tertunduk lesu, seakan semua itu hanyalah
mimpi. Tapi itu kenyataan,jadi aku harus lewati semua itu. Perlahan air mataku
mulai menetes membasahi pipi ku ini. Semua sahabatku pun tak percaya itu semua.
Mereka semua hanya bisa memberi semangat padaku agar bisa sabar menghadapi itu
semua.
Hana : “Beneran ngga?”
Yoga : “Iyaa, kemarin
temenku yang liat kejadian itu.”
Tami : “Sabar ya Nanda J”
Nanda : “Iyaa, makasih
semuanya J”
Yoga : “Iyaa udah ya aku
masuk kelas dulu”
Putri : “Iyaa”
Aku tetep ngga percaya tentang semua yang terjadi saat ini.
Hati ini terasa sakit ketika mendengar kata-kata itu. Aku kecewa sama Bagas
karena dia udah buat hatiku ini terluka. Aku masih tertunduk lesu di salah satu
anak tangga. Semua sahabatku mencoba untuk menenangkan ku dan memberi motifasi
padaku. Untung aku memiliki sahabat yang sangat baik seperti mereka J.
Hana : “Udah lah,
sekarang kamu harus bisa percaya itu. Dan kamu nanti harus temui Bagas setelah pulang
sekolah”
Nanda : “ Iyaa deh, tapi
kamu harus temenin aku yaa J.
Hana : “Oke J.”
Aku pun langsung mengirim sms pada Bagas agar dia ngga pulang
dulu. Setelah itu kami masuk kelas masing-masing karena bel masuk sudah berbunyi. Tak terasa sudah dua jam kami mulai
pelajaran akhirnya bel pulang pun berbunyi. Aku dan keempat sahabatku yaitu
Hana, Rina, Putri, dan Tami duduk didepan kelas yang berada di lantai dasar.
Lalu pergi untuk menemui Bagas disalah satu depan kelas yang berada di pojok.
Hana pun langsung menyuruh Bagas supaya membicarakan hal itu di dalam kelas.
Bagas : “Iya kenapa?”
Nanda : “Maksud kamu apa
si?”
Bagas : “Bukan apa-apa,
itu aku tau dari Dany”
Nanda : “Terus kamu
percaya gitu aja sama Dany? Kalo kamu tau Dany itu PHO!”
Bagas : “Yaaa, aku udah
percaya sama kamu. Aku minta maaf ya J”
Nanda : “....”
Bagas : “Gimana mau maafin
ngga?”
Nanda : “Iyaa deh”
Bagas : “Beneran mau
maafin aku? Makasih iyaa”
Nanda : “Iyaa, sama-sama.
Oh ya kamu kenal Dania?”
Bagas : “ Kenal. Kenapa? Dia sodaraku.
Nanda : (pergi begitu saja
dengan kesal meninggalkan Bagas)
Bagas : “Kenapa lagi? Tuh
kan marah lagi.”
Aku meninggalkan Bagas dengan kesal karena aku memiliki alasan
tertentu. Dan aku ngga mau tau jika dia itu bohong padaku tentang semua itu.
Lalu aku duduk di depan kelas dan tak terasa air mata ini tak bisa berhenti
keluar dari mataku. Keempat sahabatku tidak terima dengan semua itu. Mereka pun
menemui Bagas yang saat itu berada di dalam kelas.
Putri : “Maksud kamu apa
si? Udah bikin Nanda nangis kaya gitu?”
Bagas : “Engga kok.”
Putri : “Terus kenapa kamu
kemarin ada di rumah Dania?”
Bagas : “Engga gitu, aku
Cuma pengin tau dimana rumah Dania.”
Hana : “Lah tadi katanya
sodara? Tapi kok ngga tau rumahnya. Lah kamu tau sodara dari siapa?”
Bagas : “Dari temenku.”
Putri : “HAHAHAA alasannya
lucu banget!” (pergi meninggalkan Bagas)
Hana : “Emang dia siapa
kamu?”
Bagas : “Adek sepupu, bisa
jadi.”
Hana, Tami, dan Rina pun mulai kesal dengan jawaban yang ngga
masuk akal itu. Mereka tetap bertanya tentang Dania pada Bagas. Tiba-tiba Hana
memanggil Putri dan menyuruhnya meninggalkan ku. Ternyata dibelakangku udah ada
Bagas.
Bagas : “Kamu maunya
sekarang gimana?”
Nanda : “. . . “
Bagas : “Ayo jawab mau
kamu sekarang gimana?”
Nanda : “Maksudnya mau aku
gimana apa?”
Bagas : “Iya sekarang
hubungan kita gimana mau lanjut apa . . . stop disini?”
Saat ku dengar kata-kata itu jleeb . . . hatiku terasa sangat
sesak dan tiba- tiba air mataku mulai jatuh.Mulut ini tal bisa berkata apa-apa lagi selain diam dan
diam.
Nanda : “. . .”
Bagas : “Gimana? Ayo jawab
udah mau hujan nih.
Nanda : “Oke tadi kamu
bilang mau aku apa? Sekarang aku tanya mau kamu apa?”
Bagas : “iyaa aku mau kalo
lanjut yaa ayo.”
Nanda : “Kalo itu mau
kamu. Aku mau lanjut kalo kamu bisa ngerubah sikap kamu ke aku. Tapi kalo ngga bisa ya
udah lah terserah kamu.”
Bagas : “Oke aku akan
berusaha ngerubah sikap aku.”
Nanda : “Iya’”
Bagas : “Berarti sekarang
kita lanjut lagi?”
Nanda : “Iyaa”
Bagas : “Oke, nanti aku
sms kamu ya”
Nanda : “Iya okeh”
Lalu kami pun segera pulang karena air hujan mulai turun secara
perlahan. Aku dan Bagas pun bisa seperti biasa lagi. Semoga itu bisa bertahan
selamanya, dan itu adalah harapan kecilku saat ini. Tapi semua itu tidak
berjalan lama, cinta kita pun kandas di tengah jalan dan kami memutuskan untuk
berhenti disini. Dan hati kecil ini tidak bisa lagi merasakan kasih sayang yang
selama ini hadir di kehidupanku. Cinta tak mampu mengalahkan apapun yang ada.
Ternyata selama ini Bagas lah yang mempunyai hubungan dengan Dania. Dan ini
adalah kata-kata yang bisa aku ucapkan untukmu.
“UNTUK KAMU YANG KU MAKSUD, MAKASIH UDAH NGUKIR NAMAMU
DIHATIKU, MAKASIH UDAH BUAT CERITA INDAH DALAM BINGKAI KEHIDUPANKU. MAKASIH
JUGA UDAH BIKIN GORESAN LUKA DIHATIKU. I’LL MISS YOU. GOODBYE”
By : YUGI MAHESWARI E.S. N